Pemutaran Film JKDN Menuai Apresiasi dan Kontroversi


 Untuk kali pertamanya di Indonesia, pemutar satu film pertama disiarkan lewat daring. Mendapatkan tiketnya juga cuma cukup ikuti link dari faksi pelaksana. Cuma mempersiapkan paket internet supaya bisa menontonnya. Terobosan ditengah-tengah epidemi semacam ini yang perlu Menjaga jarak mustahil untuk ke bioskop. Beraktivitas berkerubung bisa menyebabkan pergerakan penebaran virus Covid 19 bertambah luas.

Pemahaman Sebelum Bermain Slot Online

Warganet yang mendaftarkan serta memperoleh ticket juga diduga capai angka 250.000 orang. JKDN jadi viral tema beberapa waktu dari hari penyiarannya sampai beberapa waktu sesudahnya. Film jejak khilafah di Nusantara disiarkan bersamaan dengan event penting umat Islam sedunia. Tahun baru Hijriyah, 1 Muharram 1442 H. umat muslim bersukacita melihat film JKDN Walau situasi epidemi seperti saat ini.


Komune Literasi Islam (KLI) mempelopori produksi serta pemutaran film dokumentasi riwayat jejak Khilafah di Nusantara (JKDN). Yang selanjutnya jadi pengalaman istimewa ditengah-tengah epidemi buat semua warganet yang menontonnya. Penyiarannya dilaksanakan dengan cara daring melalui siaran secara langsung di YouTube Kanal Khilafah. Pemutaran film ini pada akhirnya memetik animo serta pro-kontra. JKDN kebanjiran ketertarikan beberapa warga serta memperoleh penutupan dari pemerintah semasa penanyangannya.


Semenjak diawalinya penyiaran seputar jam 09.00 WIB merasa tidak sabar warganet menggelora. Sampai ada link palsu serta memutar film barat yang benar-benar tidak memperlihatkan Jejak Khilafah di Nusantara. Selanjutnya warganet juga keluar dari kanal itu. Pada akhirnya sesudah melalui hambat rintang pada akhirnya film Jejak Khilafah di Nusantara di putar.



Diawalnya pemutaran film itu warganet tergerak oleh saran-nasehat yang dikatakan oleh Ustadz Rokhmat S. Labib. Beliau menerangkan riwayat penentuan 1 Muharram disandarkan pada hijrahnya Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dari Mekah ke Madinah. Itu peristiwa yang memisahkan di antara haq serta yang batil. Dimana kedua-duanya tidak pernah dapat berpadu, seperti siang serta malam. Semenjak itu golongan muslimin berkuasa diperintah Rasulullah Shalallahu Wassalam di bawah Daulah Islam. Beliaulah yang putuskan kapan perang, kapan berdamai. Beliau juga yang mengusung kepala pimpinan wilayah. Tindakan beliau itu makin menegaskan sesungguhnya beliau tidak cuma untuk nabi tetapi kepala negara.


Keterangan Ustadz Rokhmat S. Labib buka mata warganet akan tahun baru umat Islam. Mengenai bagaimana jejak cara Rasulullah pindah jadi awal penebaran Islam pada akhirnya Islam menyebar ke Nusantara. Sebab Rasulullah shalallahu alaihi wa salam di utus oleh Allah SWT untuk semua manusia, seperti Allah SWT berfirman :


Serta Kami tidak mengutusmu, tetapi pada umat manusia semuanya, untuk pembawa kabar bahagia serta untuk pemberi peringatan, tapi umumnya manusia tanpa ketahui. [QS. Saba' (34): 28]


Selanjutnya, Ustadz Ismail Yusanto sebagai penasehat Komune Literasi Islam ikut serta ada dalam siaran secara langsung itu. Beliau memperingatkan begitu keutamaan riwayat buat. Karena disana ada ibroh, pelajaran, yang dapat diambil untuk bekal melalui kehidupan. Tentunya ibroh itu cuma dapat didapat buat mereka yang berpikir. Tetapi perlu dicatat, riwayat bukan sumber hukum atau pertimbangan. Riwayat ialah objek pertimbangan untuk dibuat pelengkap, simpatisan atau bukti. Seperti jejak khilafah di Nusantara untuk bukti dari implikasi atau penerapan pertimbangan Islam (khilafah) semasa beratus-ratus tahun. Kalaulah tidak ada faktanya di Nusantara bukan bermakna tidak diperjuangkan.


Film JKDN menyuguhkan hubungannya khilafah dengan Nusantara betul-betul riil. Cerita yang diberikan demikian bagus serta ajak memikir semua warganet. Jejaknya terbentang dari kerajaan samudera pasai sisi barat sampai kerajaan Ternate sisi timur. Rupanya Wali Songo yang sejauh ini kita mengenal untuk pendatang yang berdakwah di Indonesia, rupanya mereka ialah beberapa wali (utusan) khalifah bekerja menebarkan ceramah di warga Nusantara. kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara seperti Samudera Pasai, kerajaan Sriwijaya, kerajaan Demak mempunyai jalinan erat dengan cara politik pada pemerintahan Khilafah waktu itu. Intonasi, gestur, beberapa kata, dari beberapa narasumber serta film JDN tersebut, sudah merasuki warganet. Hingga merasai sekali semangat serta ruh perjuangan khilafah menebarkan Islam di Nusantara seperti puzzle yang hilang dari gegap gempita riwayat waktu dulu.


Sesudah penyiarannya sampai ini hari film JKDN memetik pro-kontra. Ada golongan yang menyanggah Nusantara ada hubungannya dengan Khilafah. Hingga Ustadz Ismail Yusanto mengatakan pada publik. Tekankan sudah semua melihat baru memberi komentar".


Silahkan kita bangun dialog supaya bertambah arif dalam memandang satu film. Mudah-mudahan Allah SWT memberi Ridho serta Jannah-Nya menulisnya buat siapapun yang menyukseskan film JKDN serta memberi hidayah buat yang menyanggahnya.






Postingan populer dari blog ini

Cultural and Social Factors of Vaccination

Communism had started to collapse and Deborah was tasked with distributing US aid. A visit to Orphanage Three was arranged. By now it was 1994.

Canada's Home audio sound speaker stops: Exactly just what the Hunka scandal unveils around 2nd World Battle intricacies